Jumat, 03 Maret 2017

Pelaksanaan Penutupan Keaksaraan Dasar dan Keaksaraan Usaha Mandiri yang dilaksanakan seluruh lembaga PKBM se - kabupaten lumajang dengan di hadiri sekaligus di tutup oleh Bapak Bupati Lumajang Drs. H. AS'AT MALIK beserta Rombongan dari Plt. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Lumajang Bapak Drs. AGUS SALIM, M.Pd. dalam pelaksanaan kegiatan ini, seluruh lembaga PKBM meluncurkan produk unggulan lembaga yang seluruhnya berasal dari bahan lokal.


Pelaksanaan Ujian Semester Ganjil Warga Belajar Pendidikan Kesetaraan Paket B Kelas VII yang diselenggarakan di Desa Wonosari Kecamatan Tekung Kabupaten Lumajang


Profil PKBM PERKASA Lumajang

Ketua         : EKO YUDIANTORO ILYAS, S.Pd
Sekretaris   : FAZRUL RAHMAN, SE
Bendahara  : YAHYA SURAHMAN, S.Pt
NPSN        : P9959896
PKBM Perkasa adalah sebuah lembaga pendidikan yang berada pada naungan Dinas Pendidikan Kabupaten Lumajang bidang PAUD dan DIKMAS, dimana lembaga ini telah berdiri pada awal tahun 2014 dengan beralamatkan di Jalan Mahakam No. 95 Kelurahan Jogotrunan Kecamatan Lumajang dan telah mendapat ijin operasional resmi dari Dinas Pendidikan pada saat kepemimpinan almarhum Drs. WINHATNO HARI SURYA, MM melalui Kepala Bidang PLS yaitu KHOIRUDDIN, S.Pd.MM.yang pada saat itu lembaga ini menyelenggarakan pendidikan BIMBEL dan Kewirausahaan serta Pendidikan Keaksaraan secara Swadana.hingga saat ini telah ada 4 program yang diselenggarakan lembaga yang meliputi:
  1. Pendidikan Keaksaraan Dasar di desa Jenggrong diwilayah kecamatan Ranuyos0 TA. 2015 dan 2017
  2. Pendidikan Kesetaraan Paket B di desa Wonosari Kecamatan Tekung TA. 2016-2017
  3. Pendidikan Kewirausahaan di wilayah desa Boreng Kecamatan Lumajang
  4. Bimbingan Belajar di Kantor Sekretariat Lembaga

Pelaksanaan Sosialisasi Pendidikan Keaksaraan Dasar Tahun 2016





Proses identifikasi dan sosialisasi pendidikan keaksaraan Dasar Tahun 2016 yang dilaksanakan oleh PKBM Perkasa di wilayah desa jenggrong Kecamatan Ranuyoso Kabupaten Lumajang, dimana dalam kegiatan ini terdiri dari 100 warga belajar buta aksara murni yang sangat antusias untuk mengikuti pendidikan Keaksaraan. Walaupun sebagian besar dari warga belajar adalah golongan masyarakat yang berumur diatas 40 Tahun, akan tetapi tak pernah ada kata putus asa dalam dirinya untuk belajar menjadi warga yang melek aksara.